Sore ini aku mau kunjung ke Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya untuk bertemu dengan remas yang saat ini lagi bertugas di sana. Berangkat dari rumah jam 16.15. Ketika perjalanan di sana serasa padat dan macet, sebab kondisi ini sebagian pulang kerja, mencari tempat untuk berbuka puasa dan seterusnya. Sampai di jalan Ahmad Yani setidaknya padat macet dan perlu ekstra hati-hati biar tidak mengalami kecelakaan. Kini aku telah sampai di jalan Gayungsari dan sebelumnya ke Masjid sempat membeli tisu di Alfamart. Tadinya mau bawa tisu di rumah, dan cek kembali tas satu persatu, rupanya tidak membawa tisu. Agar tidak meminjam biar aku beli tisunya dan bayar ke kasirnya. Keluar dari Alfamart dilanjutkan perjalanan ke Masjid Agung Al-Akbar Surabaya. Ditengah perjalanan ada polisi yang mengikuti arah kepada penguna kendaraan. Ia mengarah lurus tanpa membelok kanan jalannya. Mutar balik jalannya. Tiba sampai pula ke Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya
Main Ke Masjid adalah program yang dilaksanakan oleh Punk Muslim bekerja sama dengan berbagai komunitas atau Organisasi bernuansa Muslim. Program ini dibilang pertama kali sebab punya konsep jamaah mau mampir ke Masjid sekadar mengkaji ilmu pengetahuan islam secara keseluruhan. Kali ini acara bersamaan dengan puasa Ramadhan 1438 H. Forum Lingkar Pena Surabaya sebagai sasaran utama dalam bekerjasama dalam acara Main Ke Masjid. Belakangan ini Punk Muslim ini memerlukan berbagai elemen dan pemikiran yang biasanya dilakukan di lingkungan Komunitas Muslim. Sesuai kesepakatan sebelum hari H ia sempat berbincang-bincang sama Ratna bahwa salah satu bukti penulis adalah menyumbangkan buku untuk menjadi hadiah. Kekurangannya hanya buku karya saya. Inilah adegan yang sentil banget. Justru belum punya dana untuk membeli buku. Karena uang masih belum memenuhi keinginan saya maka diputuskan tidak sumbang pada hari H. Biasanya adegan pertama adalah mempromosi para mas