Skip to main content

Jelajah Main Ke Masjid #1


Main Ke Masjid adalah program yang dilaksanakan oleh Punk Muslim bekerja sama dengan berbagai komunitas atau Organisasi bernuansa Muslim. Program ini dibilang pertama kali sebab punya konsep jamaah mau mampir ke Masjid sekadar mengkaji ilmu pengetahuan islam secara keseluruhan. Kali ini acara bersamaan dengan puasa Ramadhan 1438 H.
            Forum Lingkar Pena Surabaya sebagai sasaran utama dalam bekerjasama dalam acara Main Ke Masjid. Belakangan ini Punk Muslim ini memerlukan berbagai elemen dan pemikiran yang biasanya dilakukan di lingkungan Komunitas Muslim. Sesuai kesepakatan sebelum hari H ia sempat berbincang-bincang sama Ratna bahwa salah satu bukti penulis adalah menyumbangkan buku untuk menjadi hadiah. Kekurangannya hanya buku karya saya. Inilah adegan yang sentil banget. Justru belum punya dana untuk membeli buku. Karena uang masih belum memenuhi keinginan saya maka diputuskan tidak sumbang pada hari H.
            Biasanya adegan pertama adalah mempromosi para masyarakat untuk meramaikan program pertama yang dikelola oleh berbagai komunitas / organisasi muslim. Minggu pertama FLP Surabaya diwakili Bung Zay, Teguh, dan kawan-kawan lainnya kerjasama dengan Superhero Beramal. Baru pertama kali melihat komunitas Superhero Beramal ternyata anggotanya terlihat mengenakan kosplay Kamen Rider atau Super Sentai / Power Rangers. Ini keuntungan yang sedikit tak asin di lidah. Adegan pertama sebelum melaksanakan agenda Main Ke Masjid adalah mempromosikan masyarakat untuk memudahkan kajian yang sekiranya memiliki pengalaman dari sesuatu yang terbilang tidak enak menuju gairah baru di bidang syari.

            Di hari H bertepatan dengan hari kedua puasa Ramadhan saya hampir bangun kesiangan. Sebabnya ba’da subuh biasanya kebiasaan masyarakat pas puasa yakni melanjutkan tidurnya. Ini tidurnya terbelah menjadi dua malam sebelum dan sesudah sahur. Berati dikit-dikit ngiler banget he-he-he. Berangkat dari rumah jam setengah delapan pagi dan sampai di sana jam 07.50 Pagi. Berhubung sudah melewati jam setengah delapan maka hendak memberikan hukuman yakni menuliskan istighfar selama semenit dikali sepuluh kali. Kalau saya telat 20 menit maka menjalani hukuman sebanyak 200 kali. Sebelum saya masuk melihat situasi di Grup WA Bening Biru. Dari beberapa chat nggak sempat balas diubah dengan kesibukan yang menguras tenaga sampai seterusnya. Alhamdulillah Mas Ilmi datang dan menemani saya di dalam area tersebut. Sayang mas Ilmi terlambat 40 menit dan menjalani hukuman sebanyak empat ratus kali.

            Tanpa lama-lama ia segera masuk. Kebetulan bagian absen yakni Mas Ruri sahabat Remas Al-Akbar Surabaya beserta temanku yang begitu konyol dan mencari jodoh yang sesungguhnya Bang Teguh. Maklum absen kehadiran terlalu belakangan sekaligus mengambil stiker. Sambil berjalan acara maka Saya dan Bang Ilmi menjalani hukuman sambil mendengarkan pencerahan dari Bang Aditya Abdurrahman dan Mbak Niza Nurmalasari.


            Kebetulan MC-nya Bung Zayyin dan tilawah Kang Baim yang akan mengontrol acara hari ini. Pertama MC membuka agenda dengan tilawati Quran yang dibawakan oleh Kang Baim dan dilanjutkan dengan ngaji bersama yang dimentoring oleh ODOJ (One Day One Juz) Surabaya. sebelum kajian di mulai ada kawan  Superhero beramal yang menampilkan kosplay kamen rider yang dikenakan.





Agenda berikutnya memberikan tausiyah pertama oleh Bang Aditya. Ia membahas tentang kebiasaan ajaib di bulan Suci Ramadhan. Puasa Ramadhan ini terbilang amal istimewa. Selain kita menjalankan ibadah puasa para jamaah meluangkan waktunya dengan menunaikan ibadah shalat sunnah dan membaca al-quran di masjid dan sebagainya. Jadi manajemen puasa kita tentu menjadi ibadah utama yang terus dilakukan. Ini sekadar tahu bahwa di dalam bulan puasa Ramadhan suasana mereka dibekali dengan bekerja dan menuntut ilmu untuk memperoleh amal kita dan menurutku tak semua pencerahan yang harus disampaikan. Paling tidak otoritas menjalankan ibadah puasa itu tentu sebagai wadah perbuatan yang menjadi beriman agar ibadah terus optimal.

Kemudian kedua ada Mbak Niza Nurmalasari yang berbagi pengalaman seputar kejadian ketika ia hendak bergabung menjadi band mental. Kebetulan Niza bekerja sambil kuliah S1 di Sastra Inggris UNTAG. Mbak Niza pernah bergabung di salah satu band ketika kelas tiga SMA. Saat itu bukan band yang biasanya dilakukan oleh kawan-kawan tetapi ia mendirikan band yang sekiranya berjiwa mental dan sesuatu menilai rock banget. Lalu dia bertemu dengan salah satu tokoh yang mempunyai kemampuan di bidang musik. Sejak kecil mbak Niza suka mendengarkan musik terlalu selembut itu. Terus menerus mendengarkan musik tersebut akhir mbak Niza mengeluarkan bakat di bidang musik. Seiring menghabiskan waktu dengan band dan diskusi tentang apapun akhirnya dipublikasikan ke Instagram.
            Bang Adit membuka IG mbak Niza satu persatu dan Mbak Niza menggambarkan kehidupan band dan ditemani para band melakukan kehidupan yang menumbuhkan kebersamaan. Seiring mbak Niza nekat berhijrah di jalan Allah yaitu membekali ilmu agama dan alhamdulilah lama-kelamaan sudah menjadi passion secara syari dan sebagainya. Itulah pengalaman mbak Niza selama di Band berubah passion menjadi nuansa syar’i.


            Di akhir diskusi akan membagikan buku yang berisi kumpulan karya sastra oleh anggota FLP Surabaya untuk para penanya yang ditunjukkan oleh mbak Niza sekaligus memberikan testimoni 
            Hukuman yang dijalani saya sudah selesai dan menikmati foto bareng para Kamen Rider yang dipersembahkan hari ini.




            Inilah agenda Main Ke Masjid #1 hari ini. Di bulan depan kawan-kawan Main Ke Masjid menyiapkan publikasi info dan karya puisi yang akan dipublikasikan serta ditampilkan pada agenda berikutnya. Setelah ini kawan-kawan FLP Surabaya akan bubar dan nikmati kebersamaan begitu apa adanya. Semoga Main Ke Masjid senantiasa mempunyai bekal dan spiritual di bidang Islam dan mengokohkan budaya Syar’i





Penutupan hari ini saya, Bang Ilmi, dan Bang Rezky mengambil foto bareng Kamen Rider Wizard Water Dragon dan V3 sebagai tanda kebersamaan.

Comments

Post a Comment